Home » » Perkara Penghalang Terkabulnya Doa

Perkara Penghalang Terkabulnya Doa

Ditulis Oleh Unknown on Jumat, 07 Juni 2013 | 22.54


Apabila Kita sering berdoa. Tapi, kita merasakan bahwa doa kita jarang terkabul. Mungkin doa kita terhalang.

Lalu Apakah yang menyebabkan doa kita terhalang..??  

MENGENAL BEBERAPA PENGHALANG DOA SEHINGGA DOA TIDAK DIKABULKAN ALLAH TA'ALA

Adalah sangat baik jika kita memperbanyak doa, sebab memperbanyak doa adalah merupakan salah satu perintah Allah sebagaimana firman-Nya :

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [QS. Al-Mukmin : 60].


Namun jika kita merasa bahwa doa kita belum terkabulkan, maka kita tidak boleh putus asa. Kita harus ber-husnudhan pada Allah ta’ala dengan terus introspeksi terhadap diri kita sendiri. Ketika berdoa, kita harus memperhatikan adab-adab berdoa, diantaranya : ikhlash, sungguh-sungguh, khusyuk, penuh kerendahan, dan yakin bahwa doa kita pasti akan dikabulkan (sebagaimana firman Allah di atas). Awalilah doa kita dengan sanjungan kepada Allah ta’ala dan shalawat kepada Nabi-Nya shallallaahu ’alaihi wasallam. Bisa jadi doa kita terhalang karena beberapa faktor, diantaranya :

1. Makan dan minum dari yang haram, mengkonsumsi barang haram berupa makanan, minuman, pakaian, dan hasil usaha yang haram.


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah ta’ala adalah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada para Rasul. Allah ta’ala berfirman : “Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih” (QS. Al-Mu’minuun : 51). Dan Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu” (QS. Al-Baqarah : 172).

Kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata,


”Ya Rabb..ya Rabb…”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1015].

2. Minta cepat terkabul doa yang akhirnya meninggalkan doa. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Dikabulkan doa seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru,(dimana) ia berkata : ”Aku sudah berdoa namun belum dikabulkan doaku” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5981 dan Muslim no. 2735].

“Senantiasa doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturahim, dan selama ia tidak meminta dengan tergesa-gesa (isti’jal)”. Ada yang bertanya : “Ya Rasulullah, apa itu isti’jal ?”. Jawab beliau : “Jika seseorang berkata : ‘Aku sudah berdoa, memohon kepada Allah, tetapi Dia belum mengabulkan doaku’. Lalu ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya tersebut” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2735].

3. Melakukan maksiat dan apa yang diharamkan Allah.

Seorang penyair berkata : “Bagaimana mungkin kita mengharap terkabulnya doa, sedangkan kita sudah menutup jalannya dengan dosa dan maksiat”.

4. Meninggalkan kewajiban yang diwajibkan oleh Allah.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran atau (kalau tidak kalian lakukan) maka pasti Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, hingga kalian berdoa kepada-Nya, tetapi tidak dikabulkan” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2169, Al-Baghawi dalam Syarhus-Sunnah 14/3453, dan Ahmad no. 23360. At-Tirmidzi berkata : “Hadits ini hasan”].

5. Berdoa yang isinya mengandung perbuatan dosa atau memutuskan silaturahim.


6. Tidak bersungguh-sungguh dalam berdoa.


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila seseorang dari kamu berdoa dan memohon kepada Allah, janganlah ia mengucapkan : ‘Ya Allah, ampunilah dosaku jika Engkau kehendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berilah rizki jika engkau kehendaki ‘. Akan tetapi, ia harus bersungguh-sungguh dalam berdoa. Sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang memaksa-Nya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 7026].

7. Tidak khusyu’, lalai, dan terkuasai hawa nafsu


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu’ “ [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 3479 dan Al-Hakim no. 1817; hasan lighairihi].


Seseorang berkata kepada Ibrahim bin Adham Rahimahullah :

“Allah jalla jalaluhu telah berfirman dalam kitab-Nya:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

‘Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doa kalian.’ (Al-Mu’min : 60)

Sedangkan kami telah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekian lama namun tidak juga Allah jalla jalaluhu kabulkan doa kami.”

Maka beliaupun menjawab: Hati kalian telah mati karena sepuluh perkara:

Pertama: Kalian mengenal Allah jalla jalaluhu namun tidak menunaikan hak-Nya.

Kedua: Kalian membaca Kitabullah namun tidak mengamalkannya.

Ketiga: Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam namun meninggalkan Sunnahnya.

Keempat: Kalian mengaku memusuhi setan namun sepakat dengannya

Kelima: Kalian katakan kami cinta jannah (surga) namun tidak beramal untuk itu.

Keenam: Kalian katakan kami takut an-naar (neraka) namun menggadaikan diri-diri kalian kepadanya (an-naar).

Ketujuh: Kalian katakan bahwa sesungguhnya kematian itu pasti (terjadi) namun kalian tidak bersiap-siap untuknya.

Kedelapan: Kalian sibuk dengan aib saudara-saudara kalian dan mencampakkan aib-aib diri sendiri

Kesembilan: Kalian memakan nikmat Rabb kalian namun tidak mensyukurinya.

Kesepuluh: Kalian mengubur mayit-mayit kalian dan tidak mengambil pelajaran darinya.


(Al-Hilyah
)

Kalaupun misalnya Allah ta’ala belum mentaqdirkan doa kita terwujud, kita harus sabar dan ridla bahwasannya Allah ta’ala mempunyai hikmah yang sangat besar. Allah ta’ala sangat sayang terhadap hamba-Nya dan seorang hamba tidak tahu tentang akibat urusannya. Terkadang seseorang mengharapkan sesuatu, padahal itu jelek buat dia. Sebaliknya, seseorang membenci sesuatu, padahal itu baik buat dia.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Kampoeng JAVA
Copyright © 2013. Kampoeng JAVA - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template Edit by Kampoeng JAVA
Proudly powered by Blogger